PELAYANG BLOG -KabarIndonesia - Jambi , Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Drs. H. Fachrori Umar, M. Hum, menghimbau agar masyarakat mewaspadai masuknya kelompok penyebar pembentukan Negara Indonesia Islam (NII) ke Jambi, hal ini disampaikannya seusai memimpin Rapat Teknis pelaksanaan penyelenggaraan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ), ke 41 tingkat Provinsi Jambi, bertempat di Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi.
"Khususnya kepada generasi muda/mahasiswa dan masyarakat pemilik kos-kosan saya himbau agar waspada masuknya kelompok pembentukan NII ke Jambi, jika ada pendatang agar selalu dipantau keberadaannya, walaupun penampilannya selalu ramah dan terlihat sopan, terlebih lagi jika dalam berbicara selalu berkaitan dengan idiologi negera, dan agama, jangan langsung percaya" ujar Wagub.
Kemudian kepada kelompok NII Wagub menghimbau agar sadar, dan jangan selalu berpikir negatif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), demikian juga dengan para pemimpinnya. Jika ada rasa kurang puas agar dibicarakan bersama, karena memang tidak mungkin akan dapat memuaskan keinginan semua warga Negara yang jumlahnya demikian banyak.
Sedangkan kepada para pendakwah Wagub menghimbau, bahwa saat ini sudah saatnya dalam berdakwah lebih difokuskan kepada kelompok generasi muda, karena generasi muda pada umumnya masih sangat mudah dipengaruhi, dan jika pengaruh yang diterima menyesatkan, maka tersesatlah genarasi muda bangsa ini, jelasnya.
Sementara itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jambi DR. H. Hadri Hasan, MA saat ditanya tanggapannya tentang adanya kelompok NII yang masuk ke Jambi menyampaikan, NKRI adalah sudah final, dan Pancasila adalah pilihan yang sudah pas di negara ini.
Karenanya Ketua MUI Provinsi Jambi menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat di Provinsi Jambi, jika ada indikasi kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada yang menganggap pemerintahan NKRI sebagai sesuatu yang tidak benar, maka masyarakat dihimbau untuk waspada dan berhati-hati. Ajaran Islam sesungguhnya sangat terbuka, dan jika ada dakwah atau panggilan yang sifatnya tertutup, maka itu dapat diindikasikan ajaran tersebut sudah menyimpang dari ajaran Islam yang sesungguhnya, ujar Ketua MUI.
Bahkan Ketua MUI pada kesempatan ini mengajak para Da'i agar mengajak umat ke jalan yang benar dengan cara yang hikmat, cara yang bijaksana, bukan intimidasi dan juga bukan diskriminasi terlebih lagi memburuk-burukkan suatu kelompok lain, yang penting ajaran Islam itu harus disampaikan bagamana yang sebenarnya, sehingga tidak ada yang berakibat yang dapat merugikan Bangsa dan Negara, serta masyarakat, bahkan kadang-kadang juga dapat merugikan agama. (Sunarto / fotografer Marzuki).
Sumber : Biro Humas dan Protokol (27 /04)
Kamis, 28 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas comment nya kawan. Silahkan datang kembali ke blog saya ini ya?