Naskah Kuno Minangkabau Terancam - Pelayangwap

Breaking

Recent Posts

Selasa, 26 April 2011

Naskah Kuno Minangkabau Terancam


PELAYANG BLOG -PADANG, Penyelamatan naskah- naskah kuno Minangkabau dari sejumlah wilayah kabupaten/kota di Sumatera Barat relatif sulit dilakukan karena keterbatasan anggaran.
Kepala Bidang Deposit Pengamatan dan Pelestarian Bahan Pustaka Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumbar, Surya Esra, Senin (25 /4 /2011 ) di Kota Padang mengatakan tidak ada dana yang dianggarkan secara khusus untuk pembelian naskah- naskah kuno itu. Padahal, berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 43 /2007 tentang perpustakaan, di dalamnya juga mengatur soal perhatian terhadap naskah- naskah kuno tersebut.
Akibatnya, imbuh Surya, hingga kini pihaknya baru memiliki 23 naskah kuno Minangkabau yang sementara ini diperoleh dari masyarakat di Kabupaten Agam, Pesisir Selatan, Solok Selatan, Padangpariaman, dan Kota Padang yang berisikan soal pajak gadai, sifat-sifat rasul, obat- obatan, dan cerita rakyat.
Anggota DPRD Sumbar Abel Tasman mengatakan, sejauh ini politik anggaran memang belum berpihak pada upaya penyelamatan naskah-naskah kuno. Ia mengatakan, anggaran untuk Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumbar hanya sekitar Rp 10 miliar per tahun untuk seluruh kegiatan ditambah dana dari pusat sekitar Rp 2 miliar.
"Memang belum ada perhatian ke situ. Di DPRD pun hanya sedikit anggota yang peduli. Padahal ini persoalan yang paling mendasar untuk membangun," kata Abel.
Berdasarkan catatan Kompas, naskah-naskah kuno Minangkabau yang berisikan cerita-cerita rakyat, ajaran dan hukum agama, asal-usul, dan beragam jenis naskah kuno lainnya diketahui telah diperjualbelikan ke luar negeri. Para pembeli umumnya diketahui berasal dari Singapura atau Malaysia, yang juga terutama mencari Al Quran manuskrip Islam kuno lain terbitan abad XVIII atau yang terbit di masa sebelumnya.
Praktik jual beli itu terutama terjadi di Kota Payakumbuh, selain di Kabupaten Dharmasraya dan Pariaman. Para pemburu naskah dan barang-barang kuno itu biasanya bergerilya hingga ke kampung-kampung guna mendapatkan yang diinginkan.
Sumber:Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas comment nya kawan. Silahkan datang kembali ke blog saya ini ya?