Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan - Pelayangwap

Breaking

Recent Posts

Selasa, 29 Juni 2010

Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan



JAMBI - Kerusakan hutan dan lahan terjadi sebagai akibat dari belum terlaksananya pengelolaan hutan dan Lahan secara baik. Kerusakan ini pada umumnya disebabkan intensitas penebangan liar atau penebangan tanpa ijin secara tak terkendali serta kebakaran hutan yang terjadi dimusim kemarau panjang.
Sedangkan kerusakan lahan yang terjadi diluar kawasan hutan dijelaskan Sucipto Bidang Pengendalian Kebakaran Lahan Dan Hutan antara lain disebabkan oleh cara cara membuka lahan untuk pertanian dengan system pembakaran yang berulang-ulang. Upaya- upaya yang telah dilaksanakan menurutnya adalah dengan melaksanakan reboisasi, dengan menanam jenis- jenis tanaman pionir dan bernilai ekonomis. Dalam tiga tahun terakhir yang dimulai pada tahun 2008 yang lalu ia mengatakan kegiatan rehabilitasi kawasan hutan dan lahan kritis telah dilaksanakan melalui kegiatan program sengonisasi, hutan tanaman swakelola, reboisasi dengan dana JIFRO, Pengembangan rehabilitasi lahan, Penghijauan dan Reboisasi (DAK-DR) dan Gerakan Nasional Rahabiltasi Lahan (GERHAN).
Sucipto melihat, kemampuan pemerintah dalam merehabiltasi agaknya belum seimbang jika dibandingkan dengan luas lahan kritis di Propinsi Jambi yang telah mencapai puluhan Ribu Ha.
Untuk itu Sucipto merasa, perlunya dilaksanakan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, dengan kegiatan budi daya lebah madu, PMDH, Hutan Kemasyarakatan (Sosial Forestry), dan Penyuluhan Kehutanan. Ditambahkan, Pembangunan Hutan Tanaman berupa Hutan Tanaman Industri yang dilaksanakan sejak puluhan tahun yang lalu, telah mulai menunjukan hasilnya dibuktikan dengan telah berproduksinya beberapa perusahaan HTI seperti yang ada di beberapa Kabupaten dengan jenis-jenis kayu acasia mangium, sengon dan pinus mmercusii Dari areal yang dicadangkan untuk pembangunan HTI sebagian telah direalisasikan tersebar di beberapa Kabupaten dipropinsi Jambi dengan jenis tanaman seperti sengon, acasia mangium, gmelina,sungkai,Karet, dll. Diharapkan dalam beberapa tahun kedepan HTI yang ada dapat memberikan kontribusinya dalam memenuhi kebutuhan bahan baku industri perkayuan di Propinsi Jambi .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas comment nya kawan. Silahkan datang kembali ke blog saya ini ya?